Humor

Berisik

Di suatu negara antah berantah, pada istana pimpinan negeri terpampang dengan gagahnya lambang negara yang dilukiskan dengan seekor burung besar, mirip dengan lambang negara adikuasa di barat sana. Tetapi anehnya di sebelah lambang negara yang gagah itu terpampang gambar kereta kuda yang roda belakangnya sudah rusak, miring dan bentuknya sudah tidak presisi lagi. Andaikata kereta kuda berjalan pun tentu akan bunyi kreat... kreot.. mengkhawatirkan.

Saking bingungnya, seorang pengunjung bertanya kepada penjaga, apa maksudnya, lambang negara yang gagah itu disandingkan dengan lukisan kereta kuda dengan roda yang sudah sangat tua?
Penjaga menjawab pelan sambil tersenyum "ahh..biasa lah... roda yang paling berisik adalah roda yang sudah rusak.." 



Humor lainnya ada di komentar

1 komentar:

  1. Sidak RSJ

    Gubernur yang memimpin provinsi paling padat di sebuah negeri melakukan inspeksi mendadak pada sebuah Rumah Sakit Jiwa di kawasan Grugul demi memastikan pengelolaan keuangan Rumah Sakit tersebut dikelola dengan profesional, transparan dan akuntabel dan pelayanannya kepada pasien, manusiawi.

    Tentu saja namanya sidak, sang gubernur tidak memberitahukan kedatangannya terlebih dahulu kepada Direktur RSJ dan pejabat lainnya, pun masuk ke RSJ tersebut tidak melalui pintu utama, melainkan dari pintu samping. Tatkala sang gubernur memasuki halaman samping dilihatnya pasien yang sudah sembuh sedang menyapu.

    Sang gubernur pun menyapa untuk mengetahui layanan para perawat & dokter RSJ tersebut. Akhirnya gubernur mendekat dan menyapa, "halo.. met pagi pak.. bagaimana perlakuan dokter & perawat disini? perkenalkan saya gubernur"

    Orang tersebut menjawab : " oh..ya..ya... gak papa pak...ngaku sebagai gubernur juga boleh kok.."

    Gubernur : " hahhh?.. apa maksud bapak? "
    Orang tersebut : "iya... waktu baru datang pun saya juga mengaku sebagai presiden..."

    Akhirnya Gubernur pun berlalu dengan gontai... mau memaki-maki sebagaimana biasa, takut ada yang mengira lebih gila daripada pasien di RSJ ini

    (moral cerita : alangkah baiknya kita menjaga lidah yang tak bertulang ini sehingga kata-kata yang keluar sopan dan lembut)

    BalasHapus